Cara Menikmati Weekend di Kemayoran Jakarta

Better days are coming. They are called Saturday and Sunday.

Menjadi warga kota Jakarta rasanya tak pernah mudah. Setiap hari harus menghadapi macet, jam kerja yang terkadang cukup panjang, dan belum lagi kalau masih jomblo *lho*. Bagi saya weekend adalah saatnya bagi saya untuk bernafas sejenak, menikmati waktu yang berjalan pelan, dan menghabiskan hari bersama orang-orang terdekat. Nah, beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan untuk menghabiskan weekend di Jakarta bagian pusat, tepatnya seputaran Kemayoran. Bukan iseng sih, tapi pas banget ingin sekali datang di event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 yang lalu. Tetapi terbayang betapa macetnya perjalanan ke Jakarta International Expo yang merupakan tempat penyelanggaraan IIMS 2015, saya pun berpikir seru juga kali ya kalau bisa tinggal over the weekend di hotel seputaran Kemayoran. Nah, rejeki pun datang tiba-tiba seperti semangka runtuh *karena saya gak suka durian, haha*

Menginap di Hotel Holiday Inn Express Jakarta International Expo

Ketika saya mendapatkan ajakan untuk mencoba tinggal dua hari satu malam di the smart international hotel di Kemayoran Jakarta tentu saja tidak saya tolak. Selain setelah saya googling, akses hotel Holiday In Express ini punya direct access ke JIE, dimana lokasi IIMS berlangsung bahwa ternyata hotel ini masih terhitung baru dan lebih menyenangkannya lagi tepat di depannya ada gerai Starbucks, haha. Sebagai pecinta kopi, hal ini menjadi nilai plus berlipat untuk saya. Bagi saya, hotel ini tidak hanya cocok untuk pelaku bisnis yang menjadi bagian dari event di JIE, tetapi untuk traveler juga sangat pas.

Sarapan Holiday Inn Express Kemayoran
Tempat sarapan yang nyaman dan luas

Dimas Novriandi
Berfoto di belakang hotel Hoiday Inn Express JIE

Salah satu yang bikin saya surprise adalah kamarnya yang cukup besar dengan queen bed, ada wi-fi gratis yang kencang (ini penting banget), kasur dan bantal standar tinggi, serta ada Free Express breakfast dimana kita bisa grab and go. Buat saya ini seru banget karena disediakan tempat makanan sarapan supaya bisa kita bawa langsung ke tempat aktivitas. Satu lagi, staffnya ramah-ramah banget dan helpful. Saya ingat ketika hendak mengganti kasur twin menjadi queen bed, mereka dengan sigap menyediakan kamarnya. Terima kasih banyak!

Holiday Inn Express Kemayoran
Kamar Hoilday Inn Express JIE yang bagus!

Perlengkapan kebersihan yang lengkap.

Jadi buat kamu yang ingin menikmati suasana Kemayoran, dianjurkan banget untuk tinggal di hotel ini, apalagi akses dari Soekarno Hatta hanya memakan waktu sekitar 45 menit saja. Dekat dan aksesnya juara.

Menikmati suasana IIMS 2015 dan jalan-jalan di Ancol

Saya sungguh tak sabar untuk masuk ke lokasi salah satu pameran otomotif terbesar di Jakarta yaitu IIMS 2015! Saya penasaran karena ketika dulu sempat bekerja untuk produsen otomotif di Bangkok, saya tidak pernah punya kesempatan untuk datang ke ajang pameran otomotif di Indonesia. Ternyata gak kalah canggih dan bahkan lebih seru-seru event pendukungnya! Banyak banget atraksi menghibur sampai jajaran food truck dengan aneka makanan yang menggoda.

Pameran IIMS 2015

Setelah menikmati IIMS, saya pun meluncur ke Ancol karena memang sudah cukup lama tidak menjelajahi wilayah ini. Ternyata banyak perubahan, ya! Selain sekarang ada restoran ‘di tengah laut’, ada beberapa restoran seru yang layak di coba. Tetapi waktu itu saya menyempatkan untuk menikmati sunset di Ancol Beach City. Tapi kayaknya gak keliatan mataharinya, haha. Apa saya salah arah, ya? But anyway, ternyata menyenangkan sekali menemukan spot seru seperti ini di Jakarta, di mana bisa menjadi short getaway dengan teman-teman atau pun dengan keluarga. Tak perlu jauh-jauh ke Bali untuk bisa menikmati lautan sambil duduk di pinggir pantai. Kalau bosan atau kegerahan, kita bisa langsung masuk ke dalam mal yang adem serta menyajikan berbagai macam panganan yang enak.

Nah, kalau kamu sendiri, inginnya menghabiskan weekend ini di mana? (*)

#Day11: I Love Monday

Suatu ketika di satu kedai kopi, teman saya menyatakan kekesalannya sambil membaca linimasa akun soial media rekannya yang penuh keluhan akan pekerjaannya, “Kalau memang sudah gak nyaman, kenapa harus bertahan, sih? Kenapa gak resign aja dan cari kerjaan baru?”. Ia pun terus scrolling sambil terus berkomentar.

Teman saya yang lain pun menimpali, “Gak semudah itu juga kali dapat kerjaan baru. Banyak yang harus dipertimbangkan. Misalkan kayak gue, siapa yang mau bayarin cicilan kartu kredit gue? Haha”.

Saya pun ikut tertawa sambil manggut-manggut setuju. Kemudian saya pun bertanya sambil mata tetap tertuju ke layar laptop, “Memangnya gimana cara termudah supaya kita tahu kalau kita masih nyaman atau tidak di tempat kerja?”.

Teman saya lainnya pun menimpali, “Cara termudah? Gampang, Dim. Kalau lo setiap Senin pagi dan ketika mau berangkat kerja rasanya berat banget, artinya lo udah gak nyaman. Simple, kan?”.

Saya pun memandang teman saya, “Suka atau tidak suka akan Senin? Semudah itu?”. “Iya, semudah itu,” teman saya menjawab dengan yakin.

Saya pun mulai berpikir apakah selama ini saya pernah benci hari Senin? Well, rasanya saya selalu bahagia untuk datang ke kantor di Senin pagi. Bahkan hampir setiap hari saya selalu berusaha untuk hadir sejam lebih awal dari jam masuk kantor. Saya mencintai hari Senin sama halnya dengan hari-hari lainnya. Walau ketika harus bertemu dengan deadline, saya terkadang tidak menikmati hari apa pun yang berputar terlalu cepat, haha.

Bagi saya terkadang ketidaknyamanan itu menular. Ketika kita membaca tulisan atau update yang berisikan kemarahan atau kekesalan yang terus-menerus di social media rasanya seperti menekan tombol negatif di dalam diri orang lain. Layaknya dementor. Mengisap rasa bahagia dengan seketika.

Makanya tidak jarang saya mendengar teman yang unshared temannya di Path karena, “Ah isinya ngeluh melulu, capek bacanya”. Atau teman saya yang lain dengan segera unfriend temannya di Facebook karena lelah membaca kekesalan temannya akan salah satu tokoh politik. “Move on kali, capek bacanya,” ujarnya sambil merengut.

Terkadang kita tak sadar, social media menjadi ranah umum. Tidak ada rahasia yang betul-betul rahasia, karena itulah kita harus bijak untuk update sesuatu di akun yang kita miliki. Lalu, bagaimana caranya dong kalau ingit curhat? Hm, karena itulah Tuhan menciptakan orang-orang yang kita panggil keluarga atau sahabat, seringnya cerita secara langsung biasanya akan membuat lebih lega. Karena pada akhirnya, kita ingin didengarkan, bukan untuk dibaca, dikomentari, lalu harus kehilangan pertemanan karena emosi sesaat. Nah kamu sendiri, do you love your Monday? (*)