Tiba-tiba aku teringat dia…
Dia yang duduk di bangku tepat dibelakang kursiku, ketika kami pertama kali bertemu di kelas SMU. Dia yang memakai peci hitam yang hampir menutup matanya dan tersenyum tulus dengan gigi terkurung kawat. Dan dia yang tampak malu memandang wanita disekeliling, karena pendidikan pesantren terlanjur begitu kental di darahnya.
Tiba-tiba aku teringat dia…
Dia yang kemudian menjadi teman ceritaku, teman menyusuri jalan kecil menuju sekolah itu, dia mendengarkan kisahku, aku mendengarkan kisahnya. Dan dia yang tak pernah bisa marah jika seseorang mengganggu hatinya.
Tiba-tiba aku teringat dia…
Dia yang bersepeda menuju sekolah demi kisah heroik sebuah sinetron. Dia yang berganti sepeda motor bersuara bising, sampai aku harus melihatnya terjatuh di jalan itu. Dan dia yang mendapatkan beribu salam dari para wanita itu, walau tersampaikan melalui aku.
Tiba-tiba aku teringat dia…
Dia yang meninggalkan aku sendiri di kamarnya, sedangkan dia lupa aku masih berada disana. Dia yang mentertawakan semua kebodohanku. Dia yang dulu begitu menyukai warna kehijauan. Dan dia dengan nyanyian diiringi gitar.
Tiba-tiba aku teringat dia…
Dia dengan kisah cintanya. Dia yang dicintai sekelilingnya. Dia yang kadang membuatku marah tanpa pernah dia sadari. Dia yang kadang memiliki dunianya sendiri. Dan dia dengan impian-impiannya yang aku amini dalam doa.
Tiba-tiba aku teringat dia…
Dia yang duduk berdua denganku di coffee shop. Dia dengan ice cream. Dia yang tahu segala tempat makan yang berselera. Dia yang membenci bergosip. Dan dia yang selalu bertemu Tuhan dengan sarungnya.
Tiba-tiba aku teringat dia…
Dia yang berbaju hitam. Dia yang sangat pelupa. Dia yang tak bisa hidup tanpa musik dan film. Dia yang mencoba menjodohkan aku. Dia yang telah berlabuh dan menemukan pasangan hati. Dan dia, yang jauh disana.
Ya… Tiba-tiba aku teringat dia…
Dia… Seorang teman. Seorang sahabat. Seorang yang tak pernah aku tahu, apakah sesekali dia mengingatku disana?
Untuk Rahmad Hidayat Barus a.k.a Mamas di Bandung. Piye kabarmu Mas? Ayo semangat thesisnya! 😀 Anyway thanks for our bestfriendship ya, tak terasa sudah 10 tahun bro.