Akhirnya, #KojakTamasya di EcoPark Ancol!

Malam minggu (05/10) kemarin daku, Chika, Imam, dan Goenrock heboh sendiri belanja di fX untuk nyiapin perlengkapan piknik mulai dari roti tawar, buah pisang, piring dan gelas kertas, sendok dan garpu plastik, sampai garam *yang menjadi misteri kenapa kami beli garam untuk piknik, haha*. Intinya, selama piknik kami gak pengen kesusahan karena kurang ini itu di lokasi.

Emang lokasinya dimana, Dim? Wuih! Ada yang pernah denger Taman EcoPark Ancol, gak? Tempatnya bagus banget! Kebetulan beberapa minggu yang lalu daku sempet piknik kesana juga, hihi… Nah, untuk piknik hari Minggu (06/10) kemarin, kami akan piknik sama keluarga besar Kopdar Jakarta – sekumpulan blogger hore-hore Jakarta yang demen kumpul-kumpul seru. Berhubung rencananya untuk #KojakTamasya ini kami akan kumpul jam 7 pagi, kami semua pun buru-buru pulang ke rumah masing-masing.

Jam 7 kurang di Minggu pagi nan cerah, daku baru ketemu sama Imam doang di lobby fX Mall. Berbekal hanya berhasil tidur 3 jam, daku berasa ngantuk banget. Untungnya, pemandangan di sepanjang jalan Sudirman yang sedang car free day cukup ramai. Bahkan untuk daku yang baru pertama kali ngerasain car free day selama tinggal di Jakarta berasa kaget juga, ternyata rame banget orang yang mau bangun pagi! Hihi… Mulai dari yang beraktvitas naik sepada, lari pagi, atau jalan santai bareng temen-temen dan keluarga mereka. Sedangkan daku masih jomblo *tetep*.

Berhubung daku curiga kalau anak-anak Kopdar Jakarta bakal telat tingkat internesyenel ngumpulnya, daku pun menyempatkan diri untuk jalan kaki di sekitar fX sambil memperhatikan keramaian. Di lobby fX Mall sendiri waktu itu udah disiapin panggung dengan sebaran logo HP (Hewlett-Packard) yang ternyata mereka sedang bikin event fun walk “Asli Lebih Pasti” yang startnya mulai dari Bundaran Hotel Indonesia dan garish finishnya di fX Mall. Serunya lagi, mereka yang udah sampe di finish langsung dihibur sama band, door prize, sampai wall of fame – di mana peserta dapat membuat cap telapak tangan untuk mendukung karya dengan menggunakan barang-barang asli. Plus yang lebih heits lagi ada idola daku yang datang! Siapa lagi kalau bukan kehadiran Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)! Daku sempet mendengar Pak Ahok bilang kalau doi berharap agar masyarakat mendukung produk-produk asli sebagai apresiasi terhadap karya. Siap, Pak! Daku suka banget sama inisiatif HP Indonesia untuk bikin event ini, karena mengingatkan warga Jakarta untuk menggunakan produk asli – jangan palsu ataupun bajakan – dengan cara yang fun.

asli-lebih-pasti

O iya, ternyata ada satu anggota Kopdar Jakarta yang ikutan fun walk ini dan menang door prize! Hih! Jadi Ivan ini setiap ada event sering banget menang door prize spesialis handphone, kalau Goenrock generalis semua door prize, hihi.

Setelah nunggu beberapa jam, akhirnya rombongan Kopdar Jakarta berhasil kumpul semua dan kami pun dengan sigap naik ke bis sewaan dan siap meluncur ke Taman EcoPark Ancol, yay! Serunya, di dalam bis ini selain bisa guling-guling, kami juga bisa karaokean dengan lagu-lagu ajaib! Mamah Wiwik dan Oelpha sebagai juragan mic pun tak mau ketinggalan untuk menyumbangkan suara.

Cita-cita mulia selama di bis bisa tidur ternyata bubar, karena dari fX sampai Ancol itu kok berasa deket banget, kurang lebih hanya 20 menit saja, doh! Jadi untuk masuk ke Ancol kita harus bayar tiket masuk yang harganya semakin murah kalau rombongan semakin banyak, sedangkan untuk masuk ke Taman EcoPark sendiri gratis, seru kan?

Nah, bisa ngapain aja disana? Banyaaaak! Kalau Kojakers, selain piknik standar seperti gelar tiker, duduk di pinggir danau, dan ngobrol santai, kami juga sempet minjem boogie car dan sepeda tandem! Seru banget bisa muterin EcoPark bareng-bareng gitu. Apalagi daku sempet ngerasain nyetir boogie car, seru!

Kalau kamu mau main ke EcoPark, mau sendiri, berduaan, atau rame-rame, semua berasa nyaman. Karena tempatnya luas dan banyak banget spot untuk bisa nongkrong santai tanpa harus terganggu orang lain. Bahkan waktu daku pertama kali kesini, sempet baca buku sampe ketiduran, hihi. Penting banget lah ada taman beginian di Jakarta 🙂

Setelah kami seru-seruan sambil ngemil makanan segambreng, tampaknya perut juga masih berasa lapar. Akhirnya kami pun pindah tongkrongan ke Ancol Beach City, alias mall yang ada di dalam Ancol, yay! Banyak pilihan makanan plus adem, hihi… Setelah sejam kami makan sore disana, akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Tentunya dengan perasaan senang karena selain bisa kopdar dengan temen-temen Kojakers lama, kami juga kedatangan member-member baru yang seru! Rencananya, kami pengen ngadain Kopdar lagi, nih. Ada usul gak enaknya kemana di seputaran Jakarta? 🙂 (*)

#DearJakarta: A reply letter to you.

Dear Hanny, 

A memory is a photograph taken by the heart to make a special moment last forever.

Seandainya saja, mata ini serupa dengan kamera yang sering kamu jinjing di setiap langkah kecilmu, mungkin aku sudah meyimpan ribuan album memori yang ingin kuceritakan detailnya satu persatu. Di antara tawa lepas, senyum tipis, sampai air sudut mata yang jatuh diantara sesapan latte dingin dan titik-titik air yang luruh di pelataran.

Aku baru saja pulang, Han. Menikmati teriknya matahari, menggengam air laut, menatap karang-karang cantik, sampai aroma makanan yang asing tetapi luar biasa ketika disesap. Aku menyadari. Betapa waktu telah membuat aku cepat lupa. Lupa akan rasanya berjalan di pasir putih dengan kaki telanjang, lupa akan rasanya tertawa lepas sampai jam 2 pagi diantara cerita, lupa akan rasa bahagia atas sentuhan di pundak dari teman baik, dan… lupa betapa beharganya menikmati saat ini. Sekarang. Seperti yang kamu tulis di surat indah yang telah aku terima.

There’s always gonna be that one thing you hate but you can’t change. Kamu ingat cerita kita di bawah bintang dan siluet kucing hitam di waktu itu? There’s always be that one thing that I can’t change. Tetapi, aku sudah mulai menerima. Belajar untuk menjadi diri sendiri yang kuat. Memaafkan, mengampuni, lalu mulai berjalan dengan langkah pasti sampai kamu melihat bayangan punggungku mengecil di ujung jalan. Karena, aku dan kamu percaya, ketika hidup menjadi terasa begitu sempurna, dunia akan menjadi tampak membosankan. Aku akan merayakan setiap momen. Menyimpan setiap pertemuan. Lalu meletakkannya satu per satu di album memori. Lalu nantinya kujadikan sekumpulan momen dimana kamu akan terpekik riang ketika melihatnya. Karena aku bahagia. Dengan sendirinya. Dengan sendiriku.

That one mistake you can’t take back. Keputusan yang tidak tepat. Masa lalu yang terus mengejar. Tetapi bukankah itu juga menjadi bagian dari memori, Han? Aku tak ingin – walau bukan berarti tak pernah – menyesali masa lalu. Karena rasanya seperti membawa buku yang telah penuh sesak akan tulisan, tapi aku terus menulis kisah yang sama di atas kertas yang tak berbeda. Useless. Toh, hidup akan terus berjalan. Tuhan akan terus mendengarkan. Dan kamu… akan terus berada disana untuk menepuk pundakku yang kadang terasa berat.   

That one memory you would do anything to have again. Satu memori yang akan kita simpan untuk seterusnya. Sekarang. Selamanya. Kamu percaya Han, bahwa akan selalu ada satu memori yang ingin selalu kamu genggam di tanganmu? Mulai dari awal kita terjaga pagi sampai ketika mata mulai terpejam. Mungkin… Itu yang dinamakan cinta. Satu hal yang terkadang membuat kita menjadi manusia paling egois karena kita ingin terus memilikinya. Padahal, terkadang cinta memilih untuk hadir diantara saat-saat sekarang. Mulai dari sepucuk surat, matahari terbenam, angin di balik telinga, dan sebaris ucapan selamat ulang tahun di sepotong kartu kecil. Dan aku, akan menyimpan setiap momen dengan hati dan akan mengenangnya tanpa rasa sesal. I will live with no excuses and love with no regrets.

Love,

Dimas