Jadi Gini Nih Caranya Berhemat.

Kalau beberapa waktu yang lalu daku menulis tentang betapa sulitnya berhemat, ternyata memang kendala untuk bisa mengatur pengeluaran kita sehari-hari itu banyak banget, yak! Daku pun mulai menghitung-hitung pos mana aja yang bisa dikurangin pengeluarannya. Salah satu keputusan terbesar daku di bulan September lalu adalah dengan mengganti mobil dengan cc yang lebih kecil, otomatis pengeluaran untuk bahan bakar lumayan berkurang jauh. Cihuy banget, dah! Selain itu, daku juga sedang mengusahakan untuk bisa nyetir sendiri, jadi tidak perlu bantuan supir lagi yang tentu saja pos pengeluarannya juga gak sedikit untuk membayar gaji beliau.

Nah, tetapi ternyata setelah beberapa pos dikurangi, namanya pengeluaran lainnya tetap aja ada ya, hihi… Beginilah kalau jomblo, gak ada yang bantuin ngitung pengeluaran *lah curcol*. Waktu itu tepat banget pas daku jalan-jalan di mall sendirian di seputaran Jakarta Selatan sambil bawa tentengan yang rada lebay dan meratapi nasib kenapa boros banget, daku gak sengaja ketemu sama Ryan, sahabat lama daku yang memang udah lama banget gak ketemu. Karena muka daku yang kelaperan, doi pun dengan semangat ngajak daku untuk ditraktir makan di chinese resto kondang Din Tai Fung dan bilang,

“Kita makan disini aja, pas ada promo dan gue bisa pake point reward tabungan dari bank gue, nih!”.

Ryan pun menukar poinnya hanya cukup dengan swipe/gesek debit card CIMB Niaga dan sistem akan langsung mengurangi jumlah poin doi sesuai besar pembelanjaan.

Hah? Kenapa daku baru tahu ada bank yang bisa ngasih benefit kayak begitu, ya? Sebenarnya daku pribadi sih awalnya rada malas mikirin poin-poin yang ditawarin dari bank. Misalkan aja kayak undian gitu, pasti biasanya kudu banyak-banyakan tabungan atau syarat dan ketentuannya udah setebel skripsi, hih! Terus kalau poin tabungan atau kartu kredit suka sulit redeemnya. Kalau kamu, sering berfikir hal yang sama juga gak, sih? *sodorin mic*.

Lebih seru lagi, karena kebetulan Ryan sudah cukup lama jadi nasabah alias menabung di CIMB Niaga, doi bilang, cara penambahan poinnya mudah benjet, hampir sama kayak menambah saldo tabungan. Wih, kok bisa sih? *kepo*. Jadi ternyata hampir semua aktivitas sehari-hari nasabah CIMB Niaga itu bisa buat untuk ngedapetin poin, misalkan kayak saldo tabungan, transaksi dengan Go Mobile, CIMB Clicks, rekening ponsel, kartu debit CIMB Niaga, pembelian produk Wealth Management sampe pengajuan KPR dan KPM di CIMB Niaga yang disetujui, semuanya pasti dapat poin.

Plus yang seru juga, setiap nasabah tabungan yang punya kartu kredit CIMB Niaga pun dapat ngumpulin Poin Xtra (nama program poin dari CIMB Niaga) setiap mereka melakukan transaksi Rp 5.000. Kebayang kalau daku juga punya kartu kreditnya setelah jadi nasabah tabungan, pasti belanjaan tadi udah nambah poin juga, huwa! Daku berfikir, untuk bisa hidup hemat itu caranya pun sekarang semakin asik, selama kita jeli dan tahu cara penggunaan dari program promosi dari berbagai produk yang kita gunakan atau miliki.

Anyway, karena Ryan sadar kalau daku tertarik, doi pun bilang untuk jangan lupa ikutan program poin ini, karena sekarang ini adalah saat yang tepat untuk gabung, karena Poin Xtra dari CIMB Niaga punya  xtra promosi setiap bulannya. Misalnya aja nih kayak di 21 September kemarin, cuma dengan 100 Poin Xtra, bisa dapet gratis/ diskon 2 juta produk Samsung. Cihuy banget, kan? *sodorin brosur*

Setelah kejadian ini, daku pun berfikir, bukan hanya jodoh yang perlu kita pilih baik-baik, tetapi memilih bank pun perlu diteliti dengan baik. Tentu saja tidak lepas dari kebutuhan kita juga, ya. Tetapi, kalau kita bisa menjadi nasabah bank yang memberikan berbagai keuntungan Xtra serta memudahkan hidup kita, tentu menjadi pilihan yang bijak untuk bergabung jadi nasabahnya. Bukan begitu? Kalau kamu, keputusan terbaik apa yang kamu lakukan untuk bisa hidup hemat? 🙂 (*)

Pake Yang Asli, Lebih Pasti!

Kemarin di dalam lift sepulang kerja, daku sempat ngobrol sekilas dengan salah satu rekan sekantor yang beda departemen. Karena memang jarang bertemu, jadi pertanyaan-pertanyaan standar pun muncul. Mulai dari tinggal dimana, dulu kuliah dimana, sampai udah nikah belum *keplak*. Ngobrol ngalor-ngidul tentang masa kuliah daku dulu di Jogja, temanku ini pun bilang, “Oh, kalau ke Jogja gue pasti beli kaos Dagadu tuh Dim, biasanya di jalan Malioboro, banyak banget pilihannya”. Daku terdiam sesaat. Kenapa? Kebetulan jaman daku kuliah dulu sempat kerja part-time di kaos oleh-oleh khas Dagadu Djokdja itu lebih dari 3 tahun. Jadi daku tau banget, gak ada kaos asli yang dijual di sepanjang jalan Malioboro kecuali di dalam mallnya. Kaos asli mereka pun hanya dijual di gerai-gerai tertentu di kota pelajar itu.

Pada masa itu, daku pasti semangat banget ngejelasin yang asli ada dimana aja, yang palsu dimana, beda kualitasnya apa, dan lain-lain. Apalagi sebagai mahasiswa jurusan Hukum yang gak lulus-lulus pada jaman itu, daku dengan senang hati ngejelasin pentingnya beli produk asli. Tapi berhubung karena kenal juga belum lama, jadi daku senyum-senyum aja sambil ngangguk-ngangguk.

Tapi yaaa, walau daku rajin ngasih tau temen-temen kudu beli produk asli untuk kaos Dagadu, daku selama jaman kuliah, juga tetep aja suka pinjem DVD atau program komputer bajakan. Merasa bersalah gak, Dim? Ya iya sih, tapi… *merenung*. Terus gimana kalau sekarang, Dim? Well, daku hampir gak pernah beli dvd bajakan, karena memang dasarnya gak punya banyak waktu banyak untuk nonton DVD di rumah, plus daku juga prefer nonton di bioskop ketika pas pengen banget nonton atau ya beli DVD asli, apalagi kalau film Indonesia. Jaman daku tinggal di Bangkok, daku juga selalu beli DVD asli dan kesempatan untuk ngumpulin film-film favorit. Kenapa? Karena disana mudah banget nemuin toko jualan DVD film asli plus gak perlu nunggu lama untuk ngedapetin film-film baru. Rasanya tentu lebih nyaman nonton dengan DVD bukan bajakan plus lebih awet dan bisa daku jadikan koleksi.

Nah, ngomong-ngomong tentang produk asli, ada beberapa brand yang konsisten memberikan edukasi kepada konsumennya untuk menggunakan produk asli. Seperti Hewlett-Packard (HP) Indonesia misalnya, mereka menggiatkan kampanye anti-pemalsuan untuk mengajak masyarakat luas turut mengampanyekan pentingnya penggunaan produk asli. Sepengatahuan daku juga, Hewlett-Packard juga rajin melakukan kegiatan edukasi yang membekali konsumen dan media tentang cara membedakan katrid asli dan katrid palsu, karena sekitar 58% pengguna tidak mengetahui bahwa mereka membeli produk Hawlett-Packard yang dipalsukan. Hayo, kamu udah bisa belum? Apalagi yang pada masih kuliah nih, pasti rajin banget ngeprint tugas dari dosen, kan? Hihi… Nih linknya kalau mau belajar ngebedain: www.hp.com/apacnofakes. Kenapa penting banget pake katrid asli? Karena kalau kamu pake katrid palsu ternyata bisa ngerusak printer. Itu kejadian sama daku pas jaman ngerjain thesis dulu, pas lagi ngeprint ternyata hasil printnya acak kadul *sedih*.

Ternyata, secara global, 4 tahun terakhir, HP agresif menjalankan kampanye langkah-langkah anti-pemalsuan dan telah melakukan lebih dari 4.600 investigasi di 88 negara. Sepanjang periode ini, aktivitas anti-pemalsuan telah berhasil menyita lebih dari 36 juta uni katrid palsu dan komponennya.

O iya, informasi ini daku dapetin pas banget karena daku diundang di acara press conference mereka untuk “Asli Lebih Pasti” Kampanye Anti-Pemalsuan Media Gathering yang berlangsung hari ini (03/10) di Kota Kasablanka dan ternyata salah satu manajernya adalah adik angkatan daku jaman kuliah di Jogja dan temen maen juga jaman masih muda dulu. What a coincindence! Daku dan Anja pun ngobrol banyak hal tentang jaman kuliah dulu, apa aja kabar yang terlewatkan, plus daku juga tanya-tanya tentang komitmen HP tentang Anti-Pemalsuan.

hp-hitasupranjaya

Jadi kata Anja yang bernama lengkap Hita Supranjaya, sebagai Country Business Supplies Manager Printing & Personal Systems Group HP Indonesia, kalau pemalsuan tidak hanya terjadi produk fisik atau pun pada produk dunia IT, tetapi juga merambah dunia fashion sampai obat-obatan, sehingga efek negatifnya banyak sekali termasuk kepada kesehatan. Serem, kan? Terkait katrid palsu, Anja juga menjelaskan bahwa apabila menggunakan katrid palsu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas printing yang buruk, merusak printer, serta membatalkan garansi yang berlaku. Karena itu HP secara gencar menjalankan kegiatan terkait Anti-Pemalsuan ini baik secara global ataupun di Indonesia.

Selain HP Indonesia, Pemda DKI Jakarta juga memiliki komitmen yang sama untuk kampanye Anti-Pemalsuan, termasuk dukungan dari komunitas-komunitas kreatif di Indonesia. Daku ngebayangin, seandainya seluruh industri dan pemerintah memiliki komitmen yang sama – dan tentu saja didukung oleh masyarakat – pemalsuan produk-produk yang beredar di konsumen tentu dapat ditekan serta kepuasan konsumen akan semakin meningkat. Kalau kamu mendukung dengan kampanye anti-pemalsuan, jangan lupa untuk ikutan Fun Walk “Asli Lebih Pasti” yang akan dilaksanakan di area car free day pada hari Minggu (06/10) besok, yang dimulai dari Bunderan Hotel Indonesia dan berakhir di finish line fX Sudirman.

Nah kalau kamu, apakah ada pengalaman menyebalkan ketika menggunakan produk palsu? (*)