percakapan yang aneh

Suatu sore hari di perpustakaan Hukum UGM…

BRUK! Kutaruh tasku yang sungguh berat itu ke dalam loker. Akhirnya nyampe juga nih di perpus, hore! Niatku sejak pagi untuk mencari ruang berAC buat ngadem dan berinternet gratisan akhrinya tercapai juga. Kukeluarkan satu persatu barang-barangku, mulai dari laptop sampai buku-buku yang aku gunakan sebagai kamuflase, yaitu pura-pura baca sambil ngerjain skripsi, padahal aslinya cuma pengen ngenet, hihi… Kemudian kucari posisi paling enak dan mulai meluncur di dunia maya. Klik… Klik… Lalu entah datang dari mana, tiba-tiba muncul seseorang lelaki yang duduk di sebelahku yang sepertinya akan akses internet juga.

Seseorang : “Eh Dimas ya?! Apa kabarnya lu?”

Aku pun menatapnya dengan pandangan SIAPA – ORANG – INI – AKU – TAK – PERNAH – MELIHAT. Continue reading “percakapan yang aneh”

agen rahasia

Ekspresi wajahku datar. Senyumku tak mungkin tersungging. Nafas terasa berat dan detak jantung terasa cepat. Mataku menatap mereka tanpa jeda. Marah. Tapi aku harus tetap menahan diri. Tangan dan kakiku pun terikat tali yang sangat erat.

“Sudahlah, tak ada gunanya kamu diam! Katakan, siapa yang mengirimmu kesini!”

Pria berjaket kulit hitam itu kembali bertanya sambil berlagak menghunuskan pisau tajam itu di dadaku. Perih.

“You wish! Percuma kalian bertanya. Cuih!”

Kuludahkan air liurku ke muka pria berjaket kulit itu. Dan wajah bengisnya pun menjadi merah. Menahan amarah yang membara. Dan…

“DAR! PRAK!”

Sebuah kursi kayu menghantam tepat di kepalaku, dan lalu aku terkulai dengan darah menetes di pelipis. Gelap.

Continue reading “agen rahasia”