aliran sesat yang tak jadi menyesatkan

 

Free Image Hosting at allyoucanupload.com

 

Dia: “Jadi setan itu gak ada Dim, setan itu hanya ada dipikiran kita.”

Dimas: “YES! Aku suka ide itu! *berbinar-binar* Trus… trus…”

Dia: “Nah kamu harus percaya, ada Nabi baru yang muncul di Jakarta, beliau adalah nabi yang turun ke bumi untuk mengembalikan agama Islam ke Dien yang sebenarnya.”

Dimas: “Hm oke, kenapa harus ada nabi baru ya…” *mulai bingung*

Dia: “Bencana-demi bencana akan muncul di negara kita, itu adalah masa hijrah, sama seperti jaman Nabi kita dulu.”

Dimas: “Jadi?” *tampang bodoh*

Dia: “Ya bahwa kita sedang mengalami masa transisi, coba deh kamu liat ayat-ayat ini..

Dia: “Nah kalo kamu tertarik ikut ke tempat saya belajar, nanti kamu akan dijelasin lebih detail disana.”

Dimas: “Boleh ngajak temen kan? Asik!” *masih dengan tampang bloon*

Dan sampai sekarang pun saya tak pernah muncul di tempat si dia itu berkumpul dengan teman-temannya. Padahal kejadian ini kurang lebih sudah sebulan yang lalu, di kamar saya ketika malam menjelang.

Sampai suatu hari, ketika heboh berita Al Qiyadah Al Islamiyah heboh muncul di tipi, saya baru sadar… Ternyata waktu itu merupakan ajakan agar saya bergabung di ajaran yang katanya sesat itu. Ah sayang sekali, teman saya itu salah target, coba waktu itu dijelaskan kalau saya bisa dapat downline beberapa orang maka saya akan dapat produk-produk tertentu secara gratis, pasti saya lebih tertarik, hihi… Emangnya MLM?

Ah teman, agama itu pembicaraan yang tak akan habis kalau dibahas dan diperdebatkan. Mending saya mikirin ibadah saya sendiri, yang sampai hari gini masih takut sama yang namanya hantu. *langsung ngacir ambil air wudhu* (*)

Author: Dimas Novriandi

An Indonesia-based lifestyle blogger covering city life, style, travel, gadget, book and menswear world.