Suatu hari, seorang teman menceritakan kesedihannya yang mendalam, tak ada kata-kata yang keluar dapat keluar dari bibir… tapi kupersembahkan untuknya jalinan doa yang kutuliskan di salah satu blog-ku yang sudah lusuh. Sekedar untuk awal blog di Friendster yang sebenarnya enggan untuk dimulai, tapi tak ada salahnya untuk diawali. Doa ini kupersembahkan untuk kamu, diujung sana, yang sedang bersedih…