Novotel Hotel Phuket. 01.11 WIB.
Dulu daku pernah bilang ke salah satu sahabat,
“Daku gak pernah tahu, tahun depan berada dimana, merayakan ulang tahun dimana, dan bersama siapa. Selalu ada kejutan dalam hidup”.
Dan disinilah daku sekarang, merayakan ulang tahun ke-32 di Phuket, Thailand dengan beberapa teman baik – Goenrock, Tasya, dan Vabyo. Serta beberapa teman baru yang seru – Mas Jimmy, Mas Rully, Nuniek, Syafiq, Ridwan, & Samuel. Kejutan. Satu per satu kejutan menjadi pengiring perjalanan daku di usia 31 tahun.
Beberapa keputusan besar harus dipilih. Memutuskan back for good dari Bangkok, melepaskan kesempatan bekerja di negara lain, dan berpindah kerja untuk ketiga kalinya di tahun yang sama. The highlight is still about career life. Perjalanan seperti rollercoaster yang tampak melelahkan, walau ternyata tidak. Semua menjadi perjalanan luar biasa. Setiap keputusan yang diambil, daku percaya, akan membawa ke satu hal besar lainnya. Bertemu dengan banyak pimpinan hebat, belajar dari kolega yang cerdas dan pantang menyerah, dan mendapatkan inspirasi dari semua project yang dijalani. Semua seperti puzzle yang saling melengkapi. Dan daku dengan semangat mengumpulkan kepingan itu satu demi satu.
Ulang tahun kali ini, tiada tiup lilin, tiada pesta, tiada keriaan yang berlebih. Tetapi semua terasa sesuai dengan porsinya. Ucapan selamat ulang tahun dari keluarga, sahabat, dan teman-teman yang luar biasa di berbagai jaringan social media memberikan senyuman lebar yang tak habis-habisnya. I feel blessed. Semua terasa cukup ketika kita menghitung berkah yang kita miliki. Bukankah seperti itu?
Ada yang bertanya, bagaimana rasanya berusia 30-an? Buat daku, rasanya lebih nyaman dengan diri sendiri. Bukan saatnya lagi menjadi ambisius dalam banyak hal, lebih banyak bersyukur dengan apa yang dimiliki, dan yang pasti, menikmati lingkar persahabatan yang ada. Ada benarnya juga, semakin bertambah umur, kita akan lebih menghargai pertemanan dan waktu. Waktu yang tak akan pernah mampu membeli pertemanan, dimana pertemanan tidak akan habis oleh waktu.
Sepanjang usia 31 kemarin, mungkin daku lebih merasa ignorance dibandingkan usia-usia sebelumnya. Hal-hal kecil seperti mengucapkan selamat ulang tahun, bertanya apa kabar randomly tanpa ada tujuan tertentu, dan hal-hal hangat lainnya semakin berkurang. Semua dengan satu alasan: waktu. Daku banyak belajar, uang juga bukan yang utama dalam hidup. Waktu dan uang menjadi musuh dalam selimut yang menggoda. Sekarang, tantangan yang sebenarnya adalah menyusun prioritas terbaik, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain dan sekitar.
Lalu apa yang kucari di usia 32 tahun ini? Kesehatan, kebahagiaan, dan ketenangan. Kesehatan menjadi penting karena usia tidak muda lagi. Saatnya untuk mulai berolahraga dan menghargai tubuh sendiri. Kebahagiaan dengan menghargai apa yang dimiliki dalam segala hal dan sebisa mungkin berbagi ilmu dengan sekitar. Ketenangan tentunya menjadi satu hal yang penting. Menjalani hari-hari dengan langkah ringan, termasuk bekerja sesuai dengan pilihan hati. Selain itu, mengejar mimpi-mimpi yang belum terpenuhi yang saat ini disimpan dalam hati tetapi semoga dapat terpenuhi.
Terakhir, terima kasih. Untuk kamu yang membaca tulisan ini, yang daku tahu, kamu dengan ikhlas mengamini dan turut mengantarkan semua doa ke depan pintu-Nya. Semoga kita berjumpa lagi di tahun depan pada angka 33. Bismillah. 🙂
Note: Terima kasih untuk XL dengan perjalanan #XlaluHore #XL1Tariff yang seru ini!