#5 SoyjoyHealthylicious: bukanlah akhir perjalanan

“Maybe you’ll get everything you wish for. Maybe you’ll get more than you could have ever imagined. Who knows where life will take you. The road is long and in the end, the journey is the destination.”

Pernah ngebayangin perjalanan apa yang bakal kamu lalui untuk besok, seminggu, sebulan, atau setahun ke depan? Kalo daku, jujur iya. Setiap awal tahun daku membiasakan diri untuk menulis, atau setidaknya mencatat baik-baik dalam hati, apa saja yang ingin daku capai selama sepanjang tahun. Perjalanan yang pencapaiannya kadang… daku tak tahu kemana akan berhenti sesaat, terus melangkah, atau bahkan kadang harus berjalan mundur untuk memulai dari awal. Satu yang pasti, akan selalu ada kejutan dalam setiap tikungan, begitu pun dalam menjalani hidup.

Tahun ini daku mendapatkan beberapa kejutan dari ranah online, berkali-kali mendapatkan rejeki yang tak terduga. Mulai dari beberapa voucher belanja bernilai jutaan rupiah sampai perjalanan napak tilas Obama ke Amerika Serikat dari US Embassy Jakarta yang bakal daku jalani pada tengah tahun ini – tentu saja termasuk jalinan persahabatan yang luar biasa dengan sahabat-sahabat dari jejaring sosial online, it’s priceless.

Satu hal lain yang tentu tak boleh terlewatkan untuk disebutkan, menjadi bagian ajang reality show online pertama di Indonesia: Soyjoy Healthylicious, yang lagi-lagi, daku beruntung bisa menjadi salah satu dari sepuluh finalis yang akhirnya bukan sekadar kompetisi, tapi menjadi wahana persahabatan yang seru. Jatuh bangun ngejalanin hidup sehat yang memang akan lebih susah kalo dijalani sendiri, bukan sekedar omong doang, hihi… Belum lagi dengan berbagai tantangan dari Soyjoy yang seru. Dimana melalui tantangan-tantangan itu, daku bisa melihat betapa tulusnya bantuan serta dukungan dari keluarga, sahabat, dan keluarga besar di milis Kopdar Jakarta. Apakah semua berjalan lancar Dim? Ternyata sekali lagi memang ndak mudah ngejalanin komitmen untuk ngeblog secara kontinyu, nge-gym dengan semangat setiap minggunya, atau sekadar menghindari makan cheese cake yang menggoda. Komitmen. Satu kata yang harus dipegang, dan hal ini yang dapat daku pelajari dari rekan-rekan sesama finalis.

Perjalanan kompetisi selama 3 bulan bukanlah waktu yang pendek, apalagi kesibukan pekerjaan tak pernah bisa ditawar. Tetapi daku akan selalu ingat satu kalimat yang bisa menjadi pegangan: Never give up on something that you can’t go a day without thinking about. The real failure is when you stop trying!

Walaupun di bulan ketiga ini dengan tantangan Find Soyjoy daku rada keteteran mencari celah waktu untuk mengerjakannya, tapi ini beberapa foto yang daku sempat kerjakan beberapa waktu yang lalu:

rsz_page_1

Pesan moralnya: beli Soyjoy bisa dimana aja, bahkan daku sempat kaget ternyata di koperasi kantor pun jualan Soyjoy lho, hihi. Ternyata camilan sehat ini tak segitu sulitnya untuk dapat diraih. Jadi, kalau kamu pengen nyoba Soyjoy Strawberry terbaru yang menurut daku rasanya paling asoy, langsung aja beli di toko terdekat dari tempat kamu.

Lalu Dim, setelah selesai tantangan ketiga ada apa lagi? Well, this is the time… Setelah perjuangan 3 bulan dan end up dengan 5 finalis yang berjibaku untuk mencapai posisi 2 besar supaya bisa berangkat gratis jalan-jalan ke Jepang, besok Rabu (16/06) adalah masa penentuannya. Apakah daku yang akan berangkat? Entahlah, dalam hati kecil daku berkata, belum saatnya daku berangkat ke Jepang, hihi… But hei! Tiga bulan ini sangat berarti buat daku. Bisa kenal lebih dekat dengan 9 finalis lainnya dan jatuh bangun bareng dengan Rajasa, Nathalia, Sazkia, Nasta, Primadika, Yuliana, Riri, Wulan, dan Anan serta keluarga besar Otsuka dan Virtual. Belum lagi dukungan luar biasa dari keluarga besar Kopdar Jakarta yang tiada henti berpromo untuk voting daku dan mau direpotin untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan Soyjoy, dimana ketulusan mereka yang sering kali membuat daku terharu. Serta semua rekan yang merelakan beberapa menit waktunya untuk membantu mengirim voting, membaca postingan blog, berteriak-teriak di twitter, atau sekadar tepukan di punggung ketika bertemu lalu berkata, “hei dim, gue dukung elo, semangat ya!”. Setiap senyum, setiap sapa, setiap semangat, daku ingat dan daku simpan untuk terus melangkah dengan langkah percaya diri.

Siapa pun yang berangkat, mereka berdua pasti lah yang terbaik. Mereka yang berhasil memberikan inspirasi kepada banyak orang untuk bisa hidup sehat. Mereka yang berkomitmen untuk diri sendiri menjadi yang terdepan, dan menjadi perwakilan mata serta hati kami, finalis lain yang belum mendapatkan kesempatan berangkat ke negeri sakura itu.

Perjalanan ajang ini berakhir di minggu ini. Daku pasti merindukan senggolan riwil dari akun @SoyjoyID di twitter karena kenakalanku, hastag #SoyjoyHealthylicious yang seru, serta tawa membahana sesama finalis – dimana kami lebih sering menertawakan kebodohan kami masing-masing. Ajang ini mungkin hanya sampai di sini, tetapi semangat hidup sehat dan persahabatan yang telah terjalin akan terus berputar seperti roda.

Setidaknya, disaat kami tua nanti, ketika kami melangkah pelan di rak-rak camilan di suatu department store dan menemukan beberapa bungkus Soyjoy yang cantik di sana, kamu dan daku, akan tersenyum lebar mengingat masa-masa ini. Find our Soyjoy, bukan lagi sekedar di department store, tetapi di hati kami. Ya di hati daku, dan tentu saja kamu. Sampai jumpa kawan! Daku akan merindukan setiap cerita yang akan menjadi jejak perjalanan hidup kita. So long and Dimas Soyjoy is sign out.

Merdeka, Untuk Kita Semua

kojakers

Merdeka. Satu kata berbaris makna. Tiap orang pasti memiliki kemerdekaannya masing-masing. Merdeka untuk berbicara, merdeka untuk mecinta, merdeka untuk menjadi diri sendiri, atau apapun bentuk kemerdekaan yang mereka pegang sebagai satu kunci untuk menjalani hari dengan langkah pasti.

 

Lalu, apa kemerdekaanmu Dim? Dulu, buat daku merdeka itu artinya kebebasan untuk melakukan apapun yang daku mau. Mulai dari bagaimana daku mengisi waktu luang, memilih jurusan kuliah, atau bahkan merdeka untuk menjadi jomblo *begh, curcol!*

 

Tetapi, kemerdekaan yang sudah diperjuangan oleh pahlawan bangsa tidaklah sesimpel itu. Mereka menggadangkan senjata melawan musuh, berpeluh darah dan berlari diantara desingan peluru, bukanlah untuk melihat kita berkeluh kesah.

 

Karena itu, kemerdekaan yang telah kita rasakan selama 64 tahun terakhir ini akan daku tunjukan dengan bernyanyi-nyanyi di kamar, pake daster, pake wig pirang, terus di rekam pake handy cam. Tentu saja tak lupa bakal daku upload di Youtube supaya semua orang bisa liat aksi daku *lho ini yang nulis Marshanda atau Dimas sih? Kekeke*.

.

Well, menurut daku sih, kemerdekaan yang kita rasakan harus diisi dengan penuh tanggung jawab. Apa sih yang bisa dilakukan orang biasa seperti daku di negara seindah, sebesar dan sebhinneka ini? Simply, tidak membuang sampah sembarangan, membayar pajak, mematuhi hukum yang berlaku dan masih banyak hal ‘kecil’ lain sebagai penghargaan dan perhatian kepada bangsa ini. Tapi kamu kan masih beli DVD bajakan Dim? Errrr iya sih, tapi itu kan…. *kabur ke Segitiga Bermuda sama Gita Gutawa*.

 

Perhatian ‘kecil’ itu pun muncul dari Goenrock, teman karib saya di Kopdar Jakarta. Keahliannya dalam menyuting pelem, membuat animasi dan hal-hal kreatif lainnya, mencetuskan ide untuk membuat video dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke – 64 mendatang. Video apa itu? Tentu saja tak lepas dari kegemaran keluarga besar Kopdar Jakarta untuk berkaraoke bersama, tapi kali ini kami menyanyikan lagu Hari Merdeka dengan masing-masing versi *walaupun daku menyanyi seperti di bawah todongan senjata tentara Jepang, huhu*.

 

Sungguh, hasilnya keren banget. Perjuangan Goenrock untuk merekam dan mengedit, Imam dan daku mencari pernak-pernik kemerdekaan, serta semangat temen-temen Kopdar Jakarta untuk berkumpul di hari Minggu yang cerah menghasilkan video yang menjadi hadiah kami bagi bangsa Indonesia, bangsa yang kami cintai, bangsa yang telah membebaskan kami *dengan bertanggungjawab* sebagai blogger untuk bisa mengekspresikan diri di dunia maya serta bangsa di mana para warga mayanya dengan lantang meneriakkan “Kami Tidak Takut!” kepada teroris yang sempat ‘menjatuhkan’ semangat negeri.

 

Inilah hasil video dari Kopdar Jakarta menyanyikan lagu ‘Hari Merdeka’ sebagai persembahan kami kepada Republik Indonesia:



Kami pun tak lupa untuk mendukung gerakan #IndonesiaUnite, sebuah gerakan atas prakarsa warga Indonesia yang menggalang kebersamaan melalui jaringan sosial twitter, yang kemudian oleh Mas Ramya digagas untuk membuat situsnya dan Iqbal yang mempopulerkan gerakan ini melalui Facebook. Di bawah ini adalah video dari Kopdar Jakarta untuk mendukung atas gerakan hebat ini:



Nah, menurut kamu sendiri, apa arti dari kemerdekaan? (*)