#Day8: Jatuh Cintalah Pada Pria Yang Menulis

Jatuh cintalah pada pria yang menulis. Ia akan menerjemahkan pertemuan pertama dalam barisan kata-kata, pertemuan selanjutnya dalam sekumpulan prosa, dan seterusnya tanpa pernah ada titik henti. Karena ia akan terus menulis di dalam pikirannya, mimpi-mimpinya, dan namamu selalu menjadi kosa kata favorit dalam hidupnya.

Jatuh cintalah pada pria yang menulis. Terkadang ia hanya akan menomorduakanmu dengan sebuah buku, sepotong puisi, atau barisan kisah manis yang ditemukannya pada secarik kertas. Tiada sosok lain yang akan menggantikanmu. Bagaimana mungkin bisa terganti ketika ia sangat percaya tiada kata-kata yang lebih indah selain yang keluar dari bibirmu?

Jatuh cintalah pada pria yang menulis. Ia akan membawamu pergi berkelana di dunianya dengan rentetan cerita dan membiarkanmu yang memilih akhir kisahnya. Ia tak punya kuasa. Karena baginya, hanya kamu seorang yang menjadi perhentian dan selalu menjadi imajinasi terindahnya. Kemarin, hari ini, dan esok hari.

 

Jatuh cintalah pada pria yang menulis. Ia akan menunggumu dengan secangkir kopi, musik mengalun di telinga, dan sehelai kertas untuk menulis. Ia tak akan pernah berkeberatan untuk menantimu di mana saja dan kapan saja. Sejatinya selama di sana ada kamu – dan ketika selama ia percaya, kamu akan hadir untuknya setelah itu.

Jatuh cintalah pada pria yang menulis. Ia akan menyusun kisahmu, menyisipkan kisahnya, lalu dijadikan satu cerita utuh. Tentu kamu diperkenankan menambahkan cerita sedih, gusar, atau tawa di dalamnya. Karena bukankah selalu ada lembaran kosong yang bisa kalian isi bersama?

Jadi, jatuh cintalah pada pria yang menulis. Temukanlah ia. Karena ia tersembunyi di ruang-ruang sepi, lorong-lorong toko buku, atau kedai kopi di sudut jalan itu. Mungkin ia terlalu lama menunggumu dan waktunya tak lama lagi. Karena pria yang menulis, tak selamanya akan menulis. Ia juga akan menjadi pria yang menjawab semua pertanyaanmu, pria yang memelukmu ketika kamu bersedih, pria yang akan menyimpan rahasiamu, dan pria yang selalu terjaga di antara perjalanan waktu hidupmu. (*)

#DearBangkok: satu alasan bahagia

Dear You,

Pernahkah kamu membayangkan, ketika terbangun dari lelap di pagi hari, ada satu alasan untuk kita tersenyum? Cukup satu. Setiap hari. Mulai dari seorang bermata indah yang ada disisimu, secangkir kopi panas, atau pesan singkat muncul di layar genggaman, ??Good morning, sunshine??.

Satu alasan untuk bahagia – yang bisa menjadi penyejuk diantara satu, sepuluh, seratus, atau seribu kekecewaan, kepenatan, dan rasa rindu yang mengoyak pelan-pelan kewarasanku. Ya, aku punya satu alasan itu, yang aku temukan berserakan mulai dari ujung jalan, lembaran buku, kepingan foto, sepotong lirik, atau kedipan cahaya di malam hari. Kadang semuanya berjatuhan sekaligus di atas kepalaku. Deras. Seperti? hujan tanpa pesan.

Life has never been easy. For me, for you, or maybe for everyone else in the world. Bukankah begitu? Aku teringat, sepotong pesan yang dikirimkan seorang sahabat baik,

??If life was easy it wouldn’t be worth living, that is why we have obstacles we overcome, and family & friends to help so we won’t have to do it alone??.

Tentu saja aku setuju. I don??t have to do it alone. Untuk itu aku pulang. Menjemput alasan-alasan bahagia lainnya. Kembali mengumpulkannya satu demi satu kebahagiaan, sampai tak ada lagi ruang yang tersisa. Lalu aku akan kembali belajar melangkah lagi tanpa ada rasa khawatir.

Aku tahu. Setiap keputusan dalam hidup, selalu ada alasan dibaliknya. Menjadi kenangan yang aku genggam erat-erat, lalu kulepaskan satu per satu sebagai pertanda. Agar apabila aku tersesat, aku bisa kembali dan menemukan alasan untuk meninggalkannya lagi atau aku akan berhenti diam sampai aku bosan.

Aku percaya. Someday everything will all make perfect sense. So for now, laugh at the confusion, smile through the tears, and keep reminding yourself that everything happens for a reason.

Jadi, sampai bertemu. Aku akan menunggumu di sudut coffee shop itu, dibawah langit yang sama, dengan hidangan yang sama. Merayakan satu alasan kebahagiaan dalam hidupku yang tak akan pernah berubah: Kamu.

D