#Day19: Terbang Lebih Tinggi

??Kamu tak ingin terbang lebih tinggi?,?? tanyamu.

??Tidak. Aku merasa cukup, tak kurang tak lebih. Tak ada lagi yang aku cari,?? jawabku singkat.

??Tapi… Kenapa kamu tak mencoba kepakkan sayap dan rasakan dunia yang berbeda? Kamu akan melihat hamparan pemandangan baru dan tak perlu lagi sembunyi dibalik sekumpulan awan biru??.

Aku menengadah dan menatapnya erat. ??Kamu. Kamu alasanku untuk tak ingin terbang lebih tinggi. Bagaimana mungkin aku bisa bahagia apabila aku hanya dapat melihatmu dari langit???

??Kamu bisa menitipkan pesan kepada angin atau kamu juga bisa menyisipkan?rindu di dalam setiap tetesan hujan. Aku akan menyimpannya dan mengumpulkannya sampai kamu pulang??. Ujarmu dengan mata berbinar dan jemari tanganmu mengenggam erat tanganku.

Aku terdiam, menatapnya pelan, melepaskan gengamannya, lalu terbang ke angkasa. Dan aku pun terbang lebih tinggi. Kulihat bayangannya semakin mengecil lalu menghilang.

Saat itu… menjadi?saat terakhir kali aku melihatnya. Di antara tetesan hujan yang luruh dengan derasnya.?(*)

#Day16: Hari Yang Biasa

Ini hari yang biasa. Hari dimana aku terbangun di pagi hari, memikirkanmu. Hari dimana aku bergegas mencari hangatnya sinar mentari untuk mengganti pelukanmu. Hari dimana aku menyeduh secangkir kopi hangat untuk menggantikan genggamanmu.

Iya, ini hari yang biasa. Hari dimana aku menghitung waktu demi waktu sambil bertanya-tanya kapan kita bertemu. Hari dimana aku mengeja huruf demi huruf lalu terangkai namamu. Hari dimana aku rindu hingga aku bersenandung ditemani langit yang menjadi abu.

 

Aku udah bilang kan hari ini hari yang biasa? Hari dimana wajahmu memenuhi ruanganku, buku dipangkuanku, sampai di setiap tetesan hujan itu. Hari dimana aku tersipu untuk sekedar menatap wajahmu di foto itu. Hari dimana semua lagu seakan-akan berlirikan tentangmu.

Kamu tahu kenapa hari ini hari yang biasa? Karena aku terbiasa selalu menyebut namamu sampai bibir ini kelu. Karena aku terbiasa menari bersama bayanganmu di setiap sela waktu. Dan karena aku tahu, kamu pun terbiasa memikirkanku, di hari-hari biasamu. Setiap waktu. (*)