#Day12: What’s Your Favorite Accessory?

Sebenarnya daku rada bingung kalau ngomongin aksesoris buat cowok. Apa aja sih yang temasuk akesesoris cowok? Kalau dalam bayangan daku yang namanya aksesoris itu ya jam tangan, cincin, gelang, dan kalung. Itu aja. Tapi kalau daku googling atau buka-buka tumblr fashion cowok, tas dan sepatu itu juga termasuk aksesoris. Nah, kalau misalkan semua itu termasuk, bisa dibilang favorit daku sepatu dan tas, hihihi *maruk*. Kalau ditanya berapa banyak koleksi daku untuk sepatu, tas, dan jam tangan, mungkin yang paling juara adalah sepatu. Kalau semua dihitung kemungkinan ada sampai 30 – 40 pasang sepatu *sigh*. 

Nah, biasanya sepatu yang wajib dimiliki cowok itu adalah sepatu pantovel hitam untuk acara resmi atau ngantor, kemudian sepatu kets buat jalan-jalan santai, dan satu sepatu olahraga (bisa buat sepak bola, gym, or lari). Dalam kasusku, sepatu pantovel itu bisa punya beberapa warna hitam, cokelat tua, dan cokelat muda. Sepatu kets bisa dari warna biru, putih, abu-abu, merah, dan cokelat. Sepatu olah raga, Dim? Kalau ini satu aja, lah wong itu aja gak kepake, hihi. Sewaktu tinggal di Bangkok, hobi daku beli sepatu rada tertahan, karena menurut daku kalau beli sepatu dimana aja mah sama, toh daku belinya di toko-toko yang di Jakarta juga ada. Tetapi begitu balik ke Jakarta dan kerja di perusahaan yang ngebebasin pake sepatu apa aja, jadilah daku rada sering beli sepatu-sepatu kets buat kerja. *gigit dompet*

Selain sepatu, daku juga demen beli tas, dimana ini kakak cowok daku juga punya kedemenan yang sama, bedanya daku gak bisa beli yang mahalan dikit, jiahaha. Dulu daku demen beli tas yang sling bag atau postman bag karena tampak lebih heits. Tetapi karena waktu di Bangkok kemana-mana naik kereta dan rada berat kalau bawa tas bertali, daku pun beralih ke back pack. Alhasil, koleksi daku sekarang juga bertambah untuk tas-tas punggung yang warnanya kalau gak hitam, ya cokelat. Koleksi tas ini kalau dihitung-hitung ada sampai 20-an tas. Tapi tentu aja, yang dipake pasti itu lagi itu lagi.

Terakhir, jam tangan. Kalau ini daku sebenarnya bukan koleksi cuma berhubung bokap sering banget lungsurin atau ngasih jam tangan, jadinya tampak banyak. Jam tangan yang daku beli sendiri terakhir waktu di Bangkok yaitu dua jam tangan G-Shock yang didiskon tingkat dewa-dewa di langit, jadinya daku langsung kalap. Selain itu, daku rada males sih beli jam tangan. Karena selain harganya gak murah, toh rata-rata jam tangan itu awet, kan? Jadi, belum ada rencana untuk beli jam tangan lagi.

O, iya! Satu lagi aksesori yang belum masuk yaitu kacamata. Berhubung daku minus, jadi daku demen juga beli frame kacamata untuk sekedar berganti-ganti penampilan *walau ujung-ujungnya tetep kayak ubur-ubur*. Kalau frame kacamata daku biasanya beli beberapa bulan sekali di toko langganan daerah ITC Ambassador, jadi gak mahal-mahal amat juga, hihi. Kalau pun sekarang dikasih duit untuk beli aksesoris, mungkin daku akan memilih untuk beli sepatu boots hitam tinggi, karena sampai sekarang belum punya. Kalau kamu, apa aksesoris favoritmu? (*)

#Day11: Today You Lost ____.

Hari ini mungkin menjadi salah satu hari yang ‘luar biasa’ buat daku. Luar biasa lemas karena sudah masuk hari ke-5 diare, luar biasa exciting karena ada event seru yang sudah daku dan teman-teman persiapkan dari jauh-jauh hari, dan luar biasa bingung entah daku harus datang mengurus acara atau memang kudu bed rest supaya sakitnya tuntas? Well, I don’t lost anything, sih.

Pagi tadi daku udah siap-siap untuk berangkat ke kantor seperti biasa. Pakaian udah rapi jali dan rambut udah menantang langit. Tapi tiba-tiba perut bergejolak dengan keras. Dan ternyata daku pun harus ke kamar mandi sampai tiga kali. Lemas? Tentu aja. Daku beristirahat sebentar di kasur lalu memutuskan untuk berganti tujuan ke rumah sakit. Perjalanan menuju rumah sakit pun membuat daku was-was. Macetnya dahsyat banget! Hampir dua jam lebih perjalanan daku menuju RS dan untungnya, perut ini masih bisa diajak kompromi. Gak kebayang di tengah jalan tol tiba-tiba mules. Pendek cerita, daku bertemu dengan dokter penyakit dalam dan doi kaget karena di hari kelima daku masih santai-santai aja. Selain tampang daku udah kelewat pucat, dehidrasi pun sudah menyerang daku. Alhasil, Bu Dokter memaksa daku untuk rawat inap. AAAAK tidak! Daku ada acara malam ini Bu Dokter!

Setelah bernegoisasi sedikit, akhirnya diputuskan daku harus di infus untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama ini. Dibawalah daku ke ruang tindakan dengan tiga suster. Susternya lucu-lucu tapi pengen disambit pake tabung oksigen gitu. Dikarenakan dehidrasi, cukup sulit untuk jarum infus masuk ke pembuluh darah daku. Percobaan memasang infus sampai 3 kali aja gitu! Buset dah… Jaman SMA dan kuliah daku rada biasa dengan tabung infus, karena beberapa kali kena thypus. Tapi kali ini, rada ajaib juga ngeliat suster berdebat sendiri sisi mana yang kudu disuntik jarum infus, ck ck ck… Setelah sukses memasang infus, satu lagi PR masih ada. Ambil darah untuk sampel tes. Ini pun terjadi kehebohan karena susternya memasang jarum suntik terlalu kecil sehingga untuk darah daku yang cukup kental karena dehidrasi, akan sulit untuk ‘menarik’nya. Suster senior pun akhirnya turun tangan untuk mengambil darah. Setelah agak lama, sukses juga pengambilan darahnya dengan hasil lengan ngilu.

Setelah sukses daku diinfus 5 jam lebih dan menyelesaikan administrasi sendiri, daku langsung meluncur ke event Social Media Strategist Club (SMSC) di XL Xplor Senayan City. Event ini sendiri udah dipersiapkan jauh-jauh hari bareng temen-temen SMSC dan XL. Daku pengen banget bisa datang karena event sharing gratis sosial media seperti ini jarang banget terjadi akhir-akhir ini, plus seluruh pelaku sosmed di Jakarta ngumpul bareng buat berbagi merupakan kesempatan yang mahal. Bagi daku sendiri, kunci dari profesi sosial media salah satunya adalah networking. Daku beruntung, malam ini bisa menjadi host di pertemuan ini *tampak di foto bawah kanan kecil banget itu, hihi*.

Acara ini berlangsung superb! Temen-temen member yang datang lebih dari 130an orang dan sangat antusias untuk ngobrol sana-sini, hihihi… Sampai makanan yang disediakan hanya untuk 100 orang jadi habis ludes termasuk makanan kecilnya *ya iya sih*. The best part daku bisa ketemu dengan teman-teman lama dan teman-teman baru yang rata-rata kaget daku tiba-tiba nongol di acara ini karena mereka tahu daku lagi sakit dan abis diinfus. Tapi rasa gak enak badan langsung hilang setelah ketemu dengan orang banyak dan ketawa sana sini. Terima kasih banget buat XL Axiata, XL XPlor, moderator SMSC, dan XM Gravity yang udah membuat acara ini menjadi sangat menyenangkan. Sampai bertemu lagi di kopdar SMSC selanjutnya, ya! (*)