#DearBali: Dari Cafe Moka ke Finn’s Beach Club!

Selalu menyenangkan kembali ke Bali. Mungkin terdengar klise, tetapi memang ada perasaan berbeda setiap menginjakkan kaki di pulau ini. Setahun ini memang daku sudah 3 kali ke Bali. Mulai dari urusan kerjaan sampai sekedar liburan dengan temen seseruan di kantor. Tetapi kali ini terasa berbeda, karena daku menjelajahi Bali sendirian sambil ingin merayakan ulang tahun daku ke 17 nanti *hening*.

Karena kali ini budget terbatas tapi daku pengen gak gembel-gembel amat, jadi daku pun menjelajahi website voucher deals seperti LivingSocial dan Groupon dari jauh-jauh hari. Serunya adalah kita bisa membeli voucher menginap di hotel yang diskonnya bahkan kadang sampai 70%! Belum lagi ada voucher wisata ke berbagai tempat, makan di Jimbaran, sampai spa! Luckily, memang penawaran untuk tujuan Bali lebih banyak dibandingkan kota-kota lainnya.

Daku pun dengan sukses bisa memesan 3 hotel yang berbeda untuk tinggal 5 hari 4 malam di Bali. Selain itu daku juga sempat beli tiket makan seafood di Jimbaran, dan spa! Bhahahak. Sounds nice, isn’t it?

Oke mari cerita hari pertama dan kedua kita mulai, ya!

Hari pertama ketika mendarat di Bali daku langsung dijemput oleh petugas hotel The Royal Eighteen Resort & Spa. Pejemput yang sekaligus bertugas sebagai driver juga sangat ramah dan helpful. Well, ini menjadi satu nilai plus untuk hotel bintang tiga ini. Berikut reviewnya:

The Royal Eighteen Resort & Spa Hotel – Kuta Bali

Daku dapat tarif diskon yang lumayan banget dari Groupon untuk menginap di hotel ini, sekitar 77% dari tarif mereka! Jadi sebenarnya ekspektasi daku ketika beli voucher kamar ini juga gak gitu tinggi. Surprisingly, pas check in kamar, eh kamar daku langsung di upgrade dan hotelnya bersih plus kamar mandinya juga OK. Peralatan mandi lengkap bahkan sampe alat shaving dengan creamnya juga ada, bhahahak! Lokasi menurut daku juga seru kalau buat kamu yang pengen ngabisin waktu di daerah Kuta. Pasar Kuta sampai Hard Rock hanya walking distance. O iya, alamatnya di Jalan Singosari, Kuta, Bali. Selain itu di seberang ada penyewaan motor kalau kamu pengen ngerasain serunya keliling kota dengan motor roda dua. Jadi buat kamu yang bukan pengen bulan madu, cuma ingin menikmati Bali buat leyeh-leyeh dan jalan-jalan, hotel ini recommended. Terutama untuk rombongan anak muda atau pasangan muda. Plusnya: petugas hotelnya ramah-ramah dan helpful.

Café Moka – Seminyak Bali

Hal yang paling daku tunggu-tunggu setiap ke Bali adalah breakfast time! Daku selalu melewatkan breakfast di hotel dan memilih mencari tempat sarapan yang enak di sekitar Bali. Banyak banget pilihan yang seru tetapi daku selalu kembali ke satu café, namanya Café Moka di Jalan Raya Seminyak. Maka dari itu, di hari kedua daku langsung meluncur ke café ini, dimana kita bisa memilih tempat duduk di dalam yang ber-AC atau diluar yang bisa smoking. Setelah duduk kita langsung disuguhi satu basket aneka roti tentu dengan pilihan aneka selai. Pilihan makanan untuk breakfast sangat beragam, lho! Hal yang paling disukai orang-orang adalah pilihan roti dan dessert cakes beraneka rupa & rasa plus menggoda selera semuanya. Sedangkan kalau daku lebih memilih 1 gelas susu murni hangat ditemani scramble egg & sosis, plus sapaan ramah dari waitressnya. Kalau kamu ingin menikmati suasana sarapan yang santai dengan makanan enak pun terjangkau, disini lah tempatnya. Good breakfast value!

Photo via http://seashoredisco.blogspot.com/

Finn’s Beach Club – Bali

Best place to spend the day in Bali! Terletak di Jalan Pantai Selatan Gau, Banjar Wijaya Kusuma, Ungasan, lokasinya memang tidak mudah dijamah untuk kita yang baru pertama kali ke Bali dan bawa mobil sendiri. Saran daku, buka webnya dan perhatikan denahnya dengan baik. Kalau mau santai, sewa driver untuk one day trip. Tempatnya seru banget! Kamu akan dibawa turun dengan inclinator lift yang terbuka, jadi kamu bisa melihat pemandangan alam yang amazing! Pantai dengan air laut yang super jernih pun menunggu di depan mata. Hal yang penting, sebelum kamu turun ke Finn’s, kita akan membayar senilai Rp 250 ribu di depan – yang nantinya bisa digunakan untuk food & beverage keseluruhannya. Harga makanan memang rada mahal, tapi enak dan sebanding dengan pemandangan yang kita dapat. Kita bisa memilih duduk di resto atau di bean bed atau kursi pantai pas di pesisir pantai. Kalau mau berenang, kita akan diberikan handuk bersih yang cukup lebar. Best thing: selain bisa berenang, kamu bisa snorking, kayaking, atau sambil minum jus di pinggir pantai yang jauh dari berisik, penjual pinggir pantai, atau pun suara lalu lalang kendaraan. Yang terdengar hanya deburan ombak dengan pemandangan yang jarang dilewatkan. Paling seru melewati hari untuk lunch dan bisa stay sampe dinner kalau kamu malas berpindah lokasi lagi.

Tari Kecak – Uluwatu Bali

Setelah sukses berenang dan nongkrong santai di Finn’s Beach Club, daku pun langsung meluncur ke Pura Luhur Uluwatu. Tentu saja untuk bisa menikmati suguhan Tari Kecak yang magis dengan pemandangan sunset dan indahnya Samudra Hindia! Walau daku sudah pernah nonton, rasanya tak akan pernah rugi untuk melihat lagi tarian ini. Kalau kamu pengen nonton, jangan khawatir, kamu bisa beli tiketnya via online disini. O iya, kalau sudah sampai lokasi Pura Luhur, hati-hati banyak monyet iseng yang akan mengambil kacamata atau HP kamu, hihi. Saran daku, datang lebih awal untuk mendapatkan tempat duduk terbaik (sekitar pukul 5 sore), sedangkan kalau kamu duduk di bagian sisi kiri bawah (yang menghadap ke laut), kamu mungkin beruntung bisa ‘digangguin’ sama Hanoman lucu dan ditarik joget bareng sama raksasa badut yang sangat kocak! Kalau ke Bali, jangan sampai melewatkan menonton Tari Kecak di Uluwatu, ya!

Baliku Café – Jimbaran Bali

Biasanya kalau daku ke Jimbaran, selalu memilih menikmati makan seafood di Menega yang kualitas dan rasanya tidak diragukan lagi nikmatnya. Sayangnya kalau kamu datang setelah sunset, biasanya lokasi ini sudah ramai sekali. Karena itu, jauh-jauh hari daku liat ada promosi di LivingSocial dimana ada penawaran paket seafood cukup murah dari Baliku Café, daku pun langsung membelinya. Walau daku lupa berapa rupiah tepatnya daku membayar untuk voucher ini, tetapi menurutku worth to buy. Karena ketika sampai di lokasi, daku agak curiga karena tidak begitu ramai, jadi khawatir rasanya gak enak. Tetapi ketika makanannya datang, everything taste delicious! Paling juara adalah kepiting bakar, udang lobster, dan kangkung plencingnya. Suasana yang gak ramai jadi bonus plus dengan pemandangan bisa melihat pesawat naik turun di angkasa.

Nah, sementara itu dia yang daku lakukan selama hari pertama di Bali. Cukup banyak kan yang bisa kita kunjungi? Sampai bertemu di postingan blog tentang Bali selanjutnya! 😀 (*)

5 Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Umur 30

Banyak yang nanya ke daku, gimana sih rasanya berumur 30an? Wih, you tell me! Kalau ngobrol sesama temen-temen deket, ketika umur berganti menjadi kepala tiga, fase galau tingkat internesyenel langsung muncul. Mulai dari beberapa mimpi di awal 20an yang belum tercapai, pilihan karir yang mungkin diluar ekspektasi, masih jomblo, iya daku ulangi, masih jomblo, dan beberapa hal lain yang kayaknya tiba-tiba aja muncul bertebaran di kepala. Buat kamu yang belum mencapai kepala tiga, well, you will face it sooner or later, hihi… Galaunya ngalah-ngalahin patah hati ala-ala ABG.

 Tetapi, daku sendiri merasa umur 20an udah bisa ngerasain banyak hal dan menurut daku, setiap anak 20an taun udah kudu pernah ngerasain hal ini. Nah! Ini dia 5 hal yang harus dilakukan sebelum umur 30 versi Dimas, hihi…

#1 Belajar Bahasa Asing

Belajar bahasa asing itu terdengar seksi. Jaman kuliah dulu kalau denger temen yang les bahasa Perancis langsung terbayang, “Wew, you’re such a romantic person!”. Hahaha… Padahal belajar bahasa itu banyak banget alasannya. Daku inget sempet belajar bahasa Mandarin, Jepang, dan Korea. Kenapa? Iseng aja sih… #ditampar. Pengakuan jujurnya, daku belajar bahasa Mandarin karena waktu itu lagi booming serial Meteor Garden – kalau kamu sekarang masih sekolah atau kuliah awal, tanya kakakmu deh – dan daku daku gatel banget pengen bisa ngobrol pake bahasa Mandarin. Alhasil selain les, daku sempet ambil D 3 Bahasa Mandarin di UGM. Hasilnya? FAILED. 3 semester berjalan daku stress sendiri, hahaha. Well, at least daku udah nyoba gitu yak. Tapi menurut daku, bisa bahasa asing selain Inggris itu BIG YES. Bagus juga untuk memperkeren resume kamu ketika daftar kerja nantinya. Plus siapa tahu bisa memperlancar impian kamu untuk bisa kuliah atau tinggal di luar negeri.

#2 Kerja Part-Time

Ini berlaku khusus bagi yang masih kuliah. Punya temen tentu gak hanya dilingkungan kelas kampus atau organisasi heits yang ada di Fakultas. Diluar sana banyak kesempatan seru untuk nambah temen dan pengalaman, lho. Selama masa kuliah, daku nyobain kerja part-time dari jaga konter kaos, siaran radio, jadi sales promotion boy, liaison officer/penerjemah, sampai reporter TV lokal. Seru karena banyak temen, dukanya sering bolos kuliah sampe kelupaan kalau ada ujian mid/akhir *suram*. Tapi daku gak pernah nyesel sih, karena menyenangkan bisa punya sahabat, lingkungan, dan pengalaman baru dalam berbagai bidang yang berguna banget dikerjaan yang sekarang.

 photo dagadu_zps856e0ab0.jpg
Kerja Part Time di Dagadu Djokdja

#3 Tinggal Sendirian atau Ngekost

Jaman SMA atau awal kuliah, biasanya muncul tuh sikap rebel ala anak muda. Apa yang dikasih tau ortu berasa lebay dan salah semua, hahaha… Terus rasanya pengen tinggal jauh dari mereka dan hidup sendiri, lalu living happily ever after. Kenyataan? Gak seindah itu sih, FYI ya. Daku hidup ngekost dari SMA sampe lulus kuliah di Jogja. Daku ngeliat sendiri ada beberapa orang yang mungkin gak terbiasa hidup terpisah dengan keluarga. Ada yang tiba-tiba jadi pengen nyobain semuanya, mau bener atau gak. Atau malah jadi anak kamaran – bukan rumahan – yang gak mau kemana-mana. Menurut daku, hidup sendiri itu bener-bener ngajarin kita untuk hidup toleransi dengan orang asing yang tinggal satu atap, belajar untuk nyelesain masalah sendiri, plus belajar bertanggung jawab atas pilihan kita apapun itu. Jujur aja daku kagum sama anak jaman sekarang yang bisa pada lulus kuliah cepet di umur awal 20-an padahal di jaman daku dulu, umur segitu masih asik main game online di warnet atau gitaran rame-rame di halaman kos, hihi. Jadi semakin kesini, tampaknya menjadi anak usia 20-an tidak tampak lebih mudah. Your choice is in your hand. Dan tinggal sendiri merupakan pilihan yang sangat layak untuk dirasakan.

 photo akobang_zpsdd537f68.jpg
Temen-temen Kost Akobang – Jogja

#4 Traveling!

This is one of my biggest regret in life. Di umur 20an di saat badan masih seger dan heits, daku gak banyak melakukan perjalanan keluar kota. Walaupun daku sendiri memang bukan avid traveler, tetapi at least kudunya sebelum menginjak 30, udah jalan-jalan ke banyak tempat baru. Jaman sekarang daku kagum melihat anak-anak muda yang menabung, lalu hasil tabungannya bisa dibuat jalan-jalan keliling nusantara atau pun luar negeri, and they wrote about it! Such a brilliant. Jaman dulu, daku paling jauh jalan-jalan sama temen-temen kos ke kota-kota terdekat dari Jogja, mulai dari Semarang sampai Solo. Tetapi kalau daku bisa muda lagi, I will pack my bag and going to all places that I want to see. The best part, at least I could ask my father to help my budgeting side, hahaha. Kalau sekarang, jelas sudah gak mungkin. I have my own money, but I don’t have luxury seperti waktu luang untuk bisa sering jalan-jalan.

#5 Write, write, and write.

Semua orang pada dasarnya suka bercerita dan berbagi. Yes, we are Indonesian. We love to share our laughs and stories. Jaman dulu kalau cowok nulis diary kesannya imut banget dan diketawain, padahal daku menemukan beberapa temen blogger yang hobi nulis diary kayak Raditya Dika dan jadi basic mereka untuk bisa menulis blog dan akhirnya menjadi buku. Beruntung, waktu jaman daku di kuliah mengenal yang namanya ngeblog. Jadi daku tulis itu beberapa kisah ajaib selama kuliah di blog. Sekarang kalau baca ketawa-ketawa sendiri, seperti flashback membaca kisah hidup kita. Makanya buat kamu yang gak demen nulis, masih banyak media lainnya untuk bisa share cerita kamu. Bisa lho melalui foto blog atau pun rangkaian kalimat pendek di Tumblr. Tulis dan jadikan cerita hidup kamu tercetak selamanya di dunia maya. Jangan khawatir atas rasa malu takut yang baca eneg atau diketawain, haha… Dulu ada satu sahabat yang bilang ke daku,

“Mungkin kisah hidupmu gak menarik untuk dirimu sendiri, Dim. Tapi buat orang lain, mereka melihat dunia baru yang belum tentu mereka tahu”.

Nah, itu dia 5 hal yang perlu dilakuin sebelum menginjak umur 30 menurut daku. Kalau menurut kamu, apa yang perlu dan wajib untuk dilakuin? Share yuk! 😀 (*)