white lies

White lies. Pasti kita semua pernah dengar kata-kata itu, dan bisa dipastikan pula kita semua mungkin pernah melakukannya. Dusta putih. Entah kenapa dinamakan dusta putih. Apa karena putih itu indentik dengan suci dan tulus? Memangnya ada gitu kebohongan yang tulus? Bohong ya… bohong aja. Ya itu lah white lies. Aneh tapi penting. Toh biasanya white lies ini dilakukan oleh orang-orang demi kebaikan bersama. Demi ketentraman hati. Tak ada friksi. Living happily ever after.

Tapi kalau dipikir-pikir, setiap hari kita pasti melakukan hal-hal kecil yang termasuk white lies itu. Entah dengan teman, keluarga, dosen, teman sekantor,  atau bahkan orang yang baru saja kita kenal. Nah buat kamu yang belum tahu dusta putih seperti apa, perhatikan beberapa adegan berikut ini: Continue reading “white lies”

filosofi durian

Sebaris SMS dari anak kos yang lagi mudik ke Lampung masuk ke HPku,

“Du… Du… Duren…. Duren… Nyam nyam…. Hehehe… Kagak ngaruh ya Dim?” sender Iqbal Kos.

Durian? Ya gak ngaruh lah! Ih… Aku merinding membayangkan membuka buah yang berbau aneh itu dengan penampilan fisik yang aku bilang gak banget, yaks! Kemudian terus kubayangkan seandainya harus mengambil buah-buah mengerikan itu dengan tangan terbuka (eh terbuka apa mengucup ya? Kosakata yang aneh, hihi). Buah yang lengket dan berwarna kuning itu lalu kumasukkan ke dalam mulut, dan… kemudian meleleh di lidahku. Tidaaakkkk!

Sebenarnya bukan aku saja yang tidak suka durian (lebih sering disebut duren dan punya nama ilmiah Durio zibethinu). Bahkan di antara beberapa teman yang sudah kutanya melalui survey kecil-kecilan, ada beberapa yang menolak mentah-mentah ketika kutawari makan durian.

Teman 1, “Makasih Dim, sudah kenyang, huwek!”

Teman 2, “Apa durian?! Amit-amit Dim, baunya aja udah bikin mual!”

Orang yang tiba-tiba nimbrung, “Penting ya makan durian? Dibayar aja gue ogah!” (dalam hati Dimas, “Siapa juga yang mau bayarin lu gitu?!”)

Kalau dibuka fans club anti durian mungkin bisa lah untuk membentuk partai baru politik di Indonesia, dengan jumlah anggota lebih dari 5000 orang. Lalu partai itu akan diberi nama Partai Anti Durian, dengan Ketua Umum, Dimas Novriandi. Lambang partainya akan dibuat seperti tanda dilarang parkir, tapi huruf P besarnya diganti dengan gambar durian, hihi… Eh by the way, ada yang mau jadi sekretaris jendralnya nggak?

Continue reading “filosofi durian”