#2 Golden Ticket Trip: Sleepless in Seattle

Pernah nonton Sleepless in Seattle? Film favorit daku yang dibintangi oleh Tom Hanks dan Meg Ryan? I’m just falling in love with the movie and the city. Tapi siapa sangka, beberapa tahun kemudian daku bisa berada di kota ini daaan sleepless juga, huhu… Di hari ke-dua daku pan masih jet lag alias susah tidur. Belum lagi di kamar Maxwell Hotel yang keren ini, Kang Baban yang juga jet lag gak bisa tidur, mengisi waktu dengan ngeblog sambil ngajak ngobrol daku dengan adegan begini:

Kang Baban: “Dim, jadi tuh ya, bla bla…”

Daku: “Iya Mas…” *guling kanan*

Kang Baban: “Terus, itu kan bla bla bla…”

Daku: “Oh gitu Mas… “ *guling kiri*

Kang Baban: “Iya, kan itu harusnya, bla bla…”

Daku: *mangap ketiduran bentar* hihi…

Hihi maapkan ya Mas, walau akhirnya dua jam kemudian daku kebangun dalam keadaan segar bugar. Memang rada aneh nih jam tidurnya.

Anyway! Di hari kedua ini, kami tim Golden Ticket mendapat kesempatan unuk brunch alias makan pagi dan siang sekaligus di Restoran SkyCity – Seattle Space Neeedle, for free!Yay! Jadi Space Needle atau Jarum Angkasa ini merupakan satu menara yang sampe sekarang jadi lambang yang terkenal di Amerika Serikat dan merupakan simbol kebanggaan kota Seattle yang terletak di sekitar Seattle Center. Space Needle sendiri memiliki ketinggian 184 m dan lebar 42 m.

Dari puncak menara, kami bisa ngeliat Pegunungan Olympic, Pegunungan Cascade sampe Rumah Sakit tempat setting serial ‘Gray Anatomy’! Wew. Berhubung kami disambut langsung sama Manager resto SkyCity, Dave, jadi kami gak pake acara ngantri untuk naik keatas, yang katanya bisa berjam-jam sampe bego kalo ngantri biasa, hihi. Sedangkan kami tinggal melenggang bawa kangkung dan langsung bisa naik ke atas dengan lift khusus.

Lalu pas udah sampe restonya bawaanya nganga! Kenapa? Ternyata itu restorannya berputar 360 derajat! Jadi sambil makan pemandangan di luar berganti-ganti udah kayak screen komputer aja, hihi… Dan makanannya, just perfect! Daku pesen ‘Double R Ranch Flat Iron Steak Oscar’ yang intinya steak dengan ditambah taburan kepiting plus saus yang nendang banget, sayangnya porsinya porsi abang-abang becak yang gede berat! Yang pasti, daku, Baban, Vivi, dan Dian norak berat, dikit-dikit poto. Biarin ah, kapan lagi ya cyin bisa ke sana, haha. Sayangnya, lagi-lagi karena keterbatasan waktu, kami ndak sempet belanja oleh-oleh, padahal Dave udah menawarkan diskon 15% untuk semua barang *nangis dipojokan sama Dian sambil garuk-garuk aspal*. Tapi yang pasti, kalo kamu suatu hari ke Seattle, jangan lupa mampir ke Space Needle ya!

Setelah makan brunch, kami langsung meluncur ke Mercer Island Community Center di Mercer View. Jadi ini merupakan satu pulau yang bisa diseberangi dengan jembatan dan pemandangannya kayak di pelem-pelem bule. Keren gitu cyin! Disini kami pun melakukan sesi interview dengan Susan Blake dan Chip Wall yang dulunya merupakan temen SMU ibunya Obama, Stanley Ann Dunham *ternyata nama depannya Stanley*. Susan pun cerita bagaimana awal kenal dengan Ann Dunham sewaktu sekolah dan doi pernah mengganti popok Obama waktu baru-baru lahir. Ganti popok Presiden Amerika aja gitu, hihi… Yang pasti kedua sosok ini, Susan dan Chip sangat menarik dan banyak hal-hal yang bisa kami petik dari pengalaman mereka. Penasaran? Tunggu aja hasil interviewnya di salah satu TV swasta ya *walau daku kebanyakan manggut-manggut doang karena mikir mau belanja dimana ya? Wakakak!*

Setelah sesi interview yang cukup panjang dengan gaya daku yang kalem layaknya Puteri Indonesia *walau si reporter udah sadar kalo daku pura-pura jaim, aslinya malu-maluin, hihi* kami menuju ke Pike Place Market, dimana toko Starbuck Coffee pertama kali ada di dunia! How lucky I am! Ternyata logo asli Starbuck itu bukan bewarna hijau seperti yang kita tahu selama ini, tapi ternyata berwarna cokelat.

Di toko originalnya ini, sumpe deh rame banget! Berasa ada pembagian CD gratis Cinta Laura gitu *dirajam*. Orang-orang pada ngantri ingin ngerasain suasana dan belanja pernak-pernik dari Starbuck. Karena rame, daku pun di hari ini ndak masuk, cukup ngeliatin dari luar. Karena denger-denger besok kami akan ke situ lagi untuk sesi taping selanjutnya. Kalo masalah harganya, sama aja kayak di Jakarta sih, malah somehow rasa Vanilla Latte-nya lebih enak di Jakarta, wakakak! *kebetulan kami sempet nongkrong bentar di Starbuck Coffee di blok lainnya yang cukup dekat*

Di Pike Place Market ini juga ada satu toko ikan yang terkenal sampe seluruh penjuru dunia, dimana para pelayannya akan melempar ikan segede gajah *lebay* ketika ada pelanggan yang membeli, walau kami dapat kesempatan berkali-kali adegan lempar ikan itu for free tanpa ada yang beli, hihi. Tapi jangan bayangin penjual ikannya kucel-kucel itu, tapi yang jual itu mas-mas semua, masi muda dan keren-keren kayak daku gitu *digaplok pake buntut ikan salmon 10 kg*. Sayangnya cuaca di Seattle ini setiap menjelang sore, hujan mulai turun, tapi malah jadi seru sih ngeliat penampilan anak muda di sini yang keren-keren, terutama malah orang Asia yang ada di sini, daku suka banget cara dandan mereka. Pengen rasanya jambak itu orang, daku colong baju-bajunya, hihi. Tapi memang sampe hari kedua ini kami belum sempet jalan-jalan di downtown buat belanja karena keterbatasan waktu dan toko-toko di sini ndak kayak di Jakarta yang tutupnya bisa mpe jam 10. Padahal daku pan pengen juga punya sepatu atau tas keren gitu, hihi… Tapi yang pasti kalo tempat belanja mah memang Jakarta itu udah surga paling atas lah, hihi… Harga cocok dan waktu untuk belanjanya lebih panjang.

Wah yang pasti hari ini pengalamannya menarik banget buat daku, jadi gak sabar, besok kami mau diajak ngapain lagi ya? (*)

Miss you all guys, from Seattle the diamond city…

Author: Dimas Novriandi

An Indonesia-based lifestyle blogger covering city life, style, travel, gadget, book and menswear world.