Satu hal yang benar-benar kusyukuri dari kursus penulisan yang kuikuti adalah, aku bisa bareng Dimas. Makhluk ajaib yang satu itu sukses membuatku bersemangat tiap hampir menyerah melanjutkan tulisan 🙂 Teringat saat satu minggu pertama kursus, kukatakan padanya,
“Dim, tar transfer ilmumu ke aku ya. Aku akan telat datang, soalnya mesti nunggu pulang kantor dulu..”
Jawabannya polos banget.
“Hehehe..semoga aku bisa ya As..kamu tahu sendiri kan aku juga lemot..” Gubrak..
Dulu, aku hanya mendengar namanya dari beberapa teman siaranku. Dimas si penyiar Prambors, Dimas yang baik hati, Dimas yang bla..bla..bla.. Aku penasaran. Tak disangka kami akhirnya bertemu di Sabayatsa. Aku masih ingat hari itu, Dimas yang sibuk dengan kamus bahasa Jepangnya saat kami sedang mengikuti training menjadi liaison officer. Lucu kalau ingat masa-masa itu. Masa-masa penuh kebingungan 🙂
Satu yang benar-benar kukagumi darinya adalah semangatnya yang pantang menyerah. Mau halangan sebesar apa, terjang. Berjuang sebaik-baiknya 🙂
Oya, Dimas itu pecinta kuliah. S1 nya ekonomi akuntansi. Sempat kuliah di Filsafat juga (astaga!). Dan sekarang, sedang mengerjakan skripsi dan thesis pada saat yang bersamaan. Pada fakultas yang sama pula, Fakultas Hukum. Gila! Mungkin dia ga pakai acara tidur 😀 Belajaaaarrr melulu…:p Baru pada Dimas bisa kuajukan pertanyaan aneh itu, ”gimana skripsi dan thesismu Dim?” 😀
Saat dia kecelakaan motor dulu, kami anak-anak Sabayatsa menjenguknya ke kos. Kamarnya penuh dengan kartu mahasiswa UGM (dengan fakultas yang berbeda-beda!) dan buku-buku yang mengerikan. Mulai buku ekonomi, filsafat, hukum, sampai fiksi. Dia bilang, ”nggak semuanya kubaca kok…”.
Tapi saudara-saudara, aku bisa menemukan tempelan post it berwarna-warni di hampir semua bukunya. Pertanda buku itu sudah dilahapnya :p Mbak Andien, sesepuh kami di Sabayatsa sampai bilang, ”jangan-jangan Dimas itu jenius ya..” 😀
Tadi, kami bicara tentang batas pengumpulan tulisan yang katanya besok entah jam berapa. Pokoknya tanggal 30 November :p
D : Aku sih ga mungkin besok. Tau diri lah
D : Kalo memang besok mesti dikumpulin, tokohnya kubikin mati aja deh. Hahahaha
Hahahaha…dasaaaarrrr…..Dimaaaaasss… :p
Baru saja aku baca lagi chat-chat kami yang dulu, ketemu bagian menakjubkan ini ..:
D : aku mau gila….
D : seminggu ini akan kuselesaikan skripsi dulu
D : minggu selanjutnya thesis
D : minggu selanjutnya novel
Dim, pernahkah kukatakan? Kamu hebat. Sungguh.. 🙂
Posted by Astri Kusuma (www.astrikusuma.com)