Suatu hari, seorang teman menceritakan kesedihannya yang mendalam, tak ada kata-kata yang keluar dapat keluar dari bibir… tapi kupersembahkan untuknya jalinan doa yang kutuliskan di salah satu blog-ku yang sudah lusuh. Sekedar untuk awal blog di Friendster yang sebenarnya enggan untuk dimulai, tapi tak ada salahnya untuk diawali. Doa ini kupersembahkan untuk kamu, diujung sana, yang sedang bersedih…
“Ya Tuhan, kusampaikan sehelai demi sehelai doa ini, karena aku yakin doa ini akan terus menghangatkannya… Jagalah ia seperti aku menjaga tangisanku. Biarkan… Biarkan saja dia menangis ketika dia diterpa kesedihan, biarkan air matanya berurai jatuh ke bibir. Tapi tolonglah hamba-Mu ya Tuhan, habiskan kepedihan dan sakit dari dirinya. Buat ia tersenyum kembali dan mencintai hadir dirinya di bumi…
Tapi jika aku yang harus menangis Tuhan, aku akan tahan tangis itu jatuh dari kedua mataku, karena aku takut lalu air mata ini menjadi kering, karena tangis ini aku persiapkan untuk kubagi kepada sahabat-sahabatku ketika mereka bersedih, dan aku harus terus menahan tangisku, karena aku takut kehilangan air mata, seperti aku takut kehilangan kebahagiaan sahabat-sahabatku”
Salam kenal juga..
Iklannya bintangin di tipi. makanya bisa ngakak..
Ah, qt sama2 bernama dimas. Sama2 suka menulis. Tapi ada yg berlawanan pd diri qt: kau senang menulis suka, sedang aku karib menulis luka.
Salam kenal..
walaahh,, mimpi toh mas?
hihihihi,,, habis baca noveletnyaa,, bagusss,,