“Kenapa ya aku ngerasa lebih nyaman pacaran sama cowok asing dibandingin sama cowok Indonesia?”
Daku menatap sohib lamaku itu sambil tersenyum bingung, lalu mataku pun tertuju ke sohibku yang lain. Daku tatap lekat kedua matanya seakan menanti rangkaian kalimat yang akan meluncur dari bibirnya.
“Emm… Iya sih Dim, cowok bule itu… mereka lebih bisa kita ajak ngobrol banyak hal, mulai tentang kegiatan dia dari pagi hari sampai malam, tapi tak pernah terasa membosankan. Coba sama orang Indo, paling cuma ditanya udah makan belum, dll… Standar!”
Daku pun menyemburkan kesimpulan sekilas,
“Ah, itu kan karena kalian lama tinggal di luar negeri, at least, itu gelar S 2 kalian pun dari luar sono, wajar dong kalau pandangan kalian ke cowok lokal jadi beda, hehe…” ujarku usil.
“Nggak Dim, serius deh, pacaran sama cowok bule itu… sama seperti kami ngobrol sama kamu, bisa seperti sahabat, mengalir kalau cerita, dan satu lagi… straight to the point kalo mengungkapkan apapun itu.”
“Tapi…. Kalian pernah nonton He’s Not That Into You kan? Di cerita itu dibedakan, are you the exception or the rule? Dalam cerita ini, kalian the exception. Sekarang, cewek Indonesia pasti demen tuh tiap hari ditanyain, udah makan belum, lagi ngapain, dan hal-hal simpel lainnya. That’s the rule! Kalo kalian… I bet you both don’t like it, iya kan? Hahaha!”
Kedua sohib wanitaku itu berpandangan dan lalu menjawab, “Yeah… We are the exception, indeed. Haha….”
Cerita kami pun terus mengalir. Bagaimana pun juga hubungan antara dua jenis manusia dari planet yang berbeda ini akan selalu menarik untuk dikulik.
“Girls, bagaimanapun juga cowok dimanapun juga sama aja… Mungkin kalian menemukan bule yang tepat, you find the right guys on the right place. Pasti banyak juga cowok bule yang basi, hehe.” Lalu aku menyimpulkan.
“Simply, kalian itu menemukan bule-bule kaum ‘the exception’ bukan ‘the rule’.
Pikiranku pun tiba-tiba teringat dengan acara Take Me Out Indonesia. Dimana ada 30 wanita yang menjadi hakim cinta dalam menilai seorang pria yang gagah-berani-malu untuk ‘dihujat’ berjamaah di layar kaca. Seandainya wanita-wanita itu menjadi contoh mutakhir wanita Indonesia masa kini, doh betapa kejamnya alam nyata. Daku merasa, para wanita cantik ini merasa mereka adalah ‘the exception’ yang menemukan ladang cowok ‘the rule’ alias biasa-biasa aja untuk dibantai habis-habisan. Kebayang kalo daku ditolak di depan tipi karena dibilang gigi daku tonggos, bisa-bisa daku tiap hari berangkat kerja pake masker, atau pake helm full face selama sebulan penuh, hihi….
Entahlah, mungkin dalam keseharian mereka, para wanita cantik ini juga udah capek dengan tingkah laku para pria yang mereka suka. Apalagi, dalam keseharian, teman-teman wanita daku juga beberapa kali jatuh cinta dengan pria yang salah. Seperti kata salah satu tokoh film, “all girls are programmed to believe that if a guy acts like a total jerk that means he likes you.” So guys, kalo pengen bikin wanita jatuh cinta, just become a total jerk. *digaplok*
Terkadang, memang dunia ini tidak adil, kawan. Ada beberapa orang yang menemukan pasangan yang hubungannya so sweet romantic, seperti kata Fifi Tropica. Atau pun pasangan yang begitu sempurna, baik secara fisik ataupun dengan indikator lain. Pengen Dim? Ya iyalah tentunya, hehe… Tapi, apakah kebahagiaan hanya ditentukan dengan memiliki pasangan? Terkadang kita gak sadar, kalo kita terlalu fokus dalam menemukan kebahagiaan. Padahal kebahagiaan itu sendiri belum tentu harus termasuk ‘berbagi dengan pasangan’, bisa saja kebahagiaan itu hanya… kamu, hidup kamu, bagaimana kamu bisa bangkit dari kesedihan lalu tersenyum, membebaskan dirimu untuk meraih masa depan yang sesuai dengan keinginanmu. Mungkin… kebahagiaan itu sendiri hanya… terus melangkah ke depan menghadapi hidup. Who knows?
Dalam hal ini, yeah, mungkin daku termasuk ‘the exception’. Tapi setiap orang memiliki pilihannya masing-masing, bukan? Hehe. Terkadang kita harus sadar bahwa dalam hidup selalu ada ‘the rule’. Pria dan wanita, menikah, tidak bahagia, lalu bercerai, well that is the rule. Pola yang terjadi dalam keseharian biasanya seperti itu. Kalo the exception-nya gimana Dim? Itu terjadi kalo ada anak raja di Malaysia yang menikahi model abege dari Indonesia, ternyata hidupnya tak bahagia lalu mau cerai dengan cara melarikan diri tanpa lupa membawa semua seri tas Hermes seharga puluhan juta ke negaranya, eh di negaranya malah terkenal dan jadi artis sinetron dengan judul namanya, nah… that’s an exception! Begitulah bedanya. Jadi, percayakah kamu dengan the rule dan the exception dalam hidup? (*)